Definisi dan macam-macam tawanan Perang
A. Tawanan Perang
Adapun yang dimaksud tawanan perang adalah orang-orang yang tertawan oleh negara yang berperang dan orang-orang tersebut sebagai penerapan prinsip-prinsip, seperti yang dilakukan musuh terhadap tawanan perang yang beragama Islam yang dijadikan budak.
B.Macam-macam tawanan perang
1. Warga sipil : Penduduk setempat yang tidak ikut perang.
• Laki-laki : tidak boleh dibunuh,tetapi boleh di siksa dan dipekerjakan
• Perempuan : tidak boleh dibunuh,tidak boleh disiksa,tetapi boleh dipekerjakan
• anak-anak : tidak boleh dibunuh,tidak boleh disiksa,dan tidak boleh dipekerjakan melebihi batas kemampuannya
2. Tawanan tentara : Tentara yang ditawan oleh pihak sebaliknya. boleh dibunuh,disiksa,dan dipekerjakan melebihi batas kemampuannya
3. Tawanan Politik : Tahanan politik atau sering disingkat sebagai tapol adalah seseorang yang ditahan tempat rumah tahanan atau tempat pembuangan , tidak boleh di bunuh,disiksa, maupun dipekerjakan secara tidak layak.
Kamis, 29 September 2011
Kamis, 22 September 2011
PENGERTIAN JIHAD, MACAM-MACAM DAN DALIL-nya
pengertian jihad : berperang di jalan Allah melawan orang-orang kafir dalam rangka meninggikan kalimat Allah.
Jihad tholabi adalah menyerang dan memerangi musuh di negeri mereka.
Jihad difa’i adalah memerangi musuh yang terlebih dahulu menyerang kaum mukminin.
Dalil jihad tholabi :
Firman Alloh SWT:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِآِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ آُلَّ مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوْا الزَّآَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka . Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…” (Qs. At Taubah:5)
Alloh SWT juga berfirman:
قَاتِلُوا الَّذِینَ لا یُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا یُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا یَدِینُونَ
دِینَ الْحَقِّ مِنْ الَّذِینَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى یُعْطُوا الْجِزْیَةَ عَنْ یَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Alloh dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Alloh dan Rosul- Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Alloh), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (Qs. At Taubah:29)
Adapun jihad difa’i, dalilnya adalah:
Firman Alloh SWT:
یَاأَیُّهَا الَّذِینَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ الَّذِینَ آَفَرُوا زَحْفًا فَلا تُوَلُّوهُمْ الأَدْبَارَ
“Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).” (Qs. Al Anfal:15)
Dan firman Alloh SWT:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِینَ یُقَاتِلُونَكُمْ
“Dan perangilah di jalan Alloh orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al Baqoroh:110)
Dan firman Alloh SWT:
فَمَنْ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ
“Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Alloh dan ketahuilah, bahwa Alloh beserta orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Al Baqoroh:194)
Jihad tholabi adalah menyerang dan memerangi musuh di negeri mereka.
Jihad difa’i adalah memerangi musuh yang terlebih dahulu menyerang kaum mukminin.
Dalil jihad tholabi :
Firman Alloh SWT:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِآِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ آُلَّ مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوْا الزَّآَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka . Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…” (Qs. At Taubah:5)
Alloh SWT juga berfirman:
قَاتِلُوا الَّذِینَ لا یُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا یُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا یَدِینُونَ
دِینَ الْحَقِّ مِنْ الَّذِینَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى یُعْطُوا الْجِزْیَةَ عَنْ یَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Alloh dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Alloh dan Rosul- Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Alloh), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (Qs. At Taubah:29)
Adapun jihad difa’i, dalilnya adalah:
Firman Alloh SWT:
یَاأَیُّهَا الَّذِینَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ الَّذِینَ آَفَرُوا زَحْفًا فَلا تُوَلُّوهُمْ الأَدْبَارَ
“Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).” (Qs. Al Anfal:15)
Dan firman Alloh SWT:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِینَ یُقَاتِلُونَكُمْ
“Dan perangilah di jalan Alloh orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al Baqoroh:110)
Dan firman Alloh SWT:
فَمَنْ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ
“Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Alloh dan ketahuilah, bahwa Alloh beserta orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Al Baqoroh:194)
Rabu, 07 September 2011
MACAM-MACAM QIYAS, PENGERTIAN AL-QUR'AN DAN HADIST
Macam-macam Qiyas :
Dilihat dari segi perbandingan antara ‘illat yang terdapat pada ashl dan yang terdapat pada
cabang, maka Qiyas terbagi menjadi tiga macam, yakni :
1. Qiyas Awla, yaitu
Misalnya mengqiyaskan hukum haram memukul kedua orang tua haram hukum menyatakan “ah” yang terdapat pada firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 23
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.”
2. Qiyas musawi, yaitu
Misalnya, firman Allah yang terdapat pada surat An Nisa’ ayat 10
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
3. Qiyas al-Adna, yaitu
Misalnya, firman Allah surat al-Maidah ayat 90 tentang larangan meminum khamar terdapat sifat memabukkan.
Dilihat dari segi jelas atau tidak jelasnya ‘illat yang menjadi landasan hukum, maka qiyas dapat dibagi menjadi dua macam :
1. Qiyas Jali,
Misalnya, mengqiyaskan memukul kedua orang tua dengan larangan mengucapkan “ah” sebagaimana dalam contoh qiyas awla di atas.
2. Qiyas Khafi,
Misalnya, mengqiyaskan pembunuhan dengan memakai benda tajam karena ada kesamaan ‘illat antara keduanya, yaitu kesengajaan dan permusuhan pada pembunuhan dengan benda tumpul sebagaimana terdapat pada pembunuhan dengan menggunakan benda tajam.
*HADITS adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam.
*AL-QUR'AN adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Dilihat dari segi perbandingan antara ‘illat yang terdapat pada ashl dan yang terdapat pada
cabang, maka Qiyas terbagi menjadi tiga macam, yakni :
1. Qiyas Awla, yaitu
Misalnya mengqiyaskan hukum haram memukul kedua orang tua haram hukum menyatakan “ah” yang terdapat pada firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 23
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.”
2. Qiyas musawi, yaitu
Misalnya, firman Allah yang terdapat pada surat An Nisa’ ayat 10
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
3. Qiyas al-Adna, yaitu
Misalnya, firman Allah surat al-Maidah ayat 90 tentang larangan meminum khamar terdapat sifat memabukkan.
Dilihat dari segi jelas atau tidak jelasnya ‘illat yang menjadi landasan hukum, maka qiyas dapat dibagi menjadi dua macam :
1. Qiyas Jali,
Misalnya, mengqiyaskan memukul kedua orang tua dengan larangan mengucapkan “ah” sebagaimana dalam contoh qiyas awla di atas.
2. Qiyas Khafi,
Misalnya, mengqiyaskan pembunuhan dengan memakai benda tajam karena ada kesamaan ‘illat antara keduanya, yaitu kesengajaan dan permusuhan pada pembunuhan dengan benda tumpul sebagaimana terdapat pada pembunuhan dengan menggunakan benda tajam.
*HADITS adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam.
*AL-QUR'AN adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Langganan:
Postingan (Atom)